Ternyata, Buah Yang Kesannya Makanan "Kampungan" Ini, Adalah Obat Anemia Yang Mujarab
Buah Jengkol |
Sistematika
Tumbuhan
Sistematika
tumbuhan jengkol (Tjitrosoepomo, 2000):
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Bangsa : Rosales
Suku : Fabaceae
Genus :
Pithecellobium
Spesies : Pithecellobium
jiringa (Jack) Prain
Nama-nama Lain
Jengkol di Beberapa Daerah
Gayo: jering,
Batak: jering, Karo dan Toba: joring, Minangkabau: jarieng, Lampung: jaring,
Dayak: Jaring, Sunda: jengkol, Jawa: jingkol, Bali: blandingan, Sulawesi Utara:
Lubi (Heyne, 1987).
Habitat dan
Morfologi
Tumbuhan jengkol
merupakan pohon di bagian barat Nusantara, tingginya sampai 26 m, dibudidayakan
secara umum oleh penduduk di Jawa dan Sumatera dan dibeberapa daerah tumbuh
menjadi liar. Tumbuh paling baik didaerah dengan musim
kemarau yang sedang dan tidak tahan terhadap musim kemarau yang terlalu panjang
(Heyne, 1987).
Buah jengkol berupa polong berbentuk gepeng dan
berbelit. Warna buahnya lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya
menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Bijinya
berkulit ari tipis dan berwarna coklat mengilap (Anonim, 2009).
Kandungan Kimia dan Khasiat Tumbuhan
Buah jengkol mengandung karbohidrat dan minyak atsiri
(Heyne, 1987). Selain itu dari hasil penelitian buah jengkol juga mengandung
protein, vitamin A, vitamin B, fosfor, kalsium, alkaloid, steroid, glikosida,
tanin, dan saponin (Anonim, 2007).
Khasiat buah jengkol menurut para ahli kesehatan
adalah dapat memperlancar proses buang air besar, jengkol juga dapat mencegah
penyakit diabetes. Kandungan vitamin C pada 100 gram buah jengkol adalah 80 mg
Vitamin C sangat dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan imunitas tubuh. Buah
jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23.3 gram per 100 gram bahan.
Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber
protein nabati, yaitu hanya 18.3 gram per 100 gram. Bagi anak-anak, protein
sangat berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Pada orang dewasa,
apabila terjadi luka memar dan sebagainya, protein dapat membangun kembali
sel-sel yang rusak. Buah jengkol mengandung zat besi, yaitu 4.7 gram per 100
gram. Kandungan fosfor pada buah jengkol (166.7mg/100 gram) juga sangat penting
untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran
energi (Anonim, 2009).
Dari hasil penelitian Rahayu dan Pukan
(1998) diungkapkan kalau kandungan senyawa kimia dalam kulit jengkol yaitu
alkaloid, steroid/triterpenoid, saponin, flavonoid dan tanin (Anonim, 2009).
Menurut penelitian, ekstrak air kulit buah jengkol
dapat digunakan sebagai larvasida untuk mencegah penyakit demam berdarah
(Anonim, 2009). Selain itu juga dimanfaat sebagai herbisida alami untuk
pengendalian gulma di sawah tanpa menghambat pertumbuhan padi, senyawa aktif
tersebut merupakan hasil dekomposisi kulit buah jengkol selama 5-20 hari
(Anonim 2001).
Penyebab bau jengkol adalah asam amino yang terkandung
didalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung
unsur Sulfur (S). Ketika terdegradasi akan terpecah-pecah menjadi komponen yang
lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang
sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk
dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau (Anonim, 2009).
Memakan biji jengkol terlalu banyak
dapat menyebabkan keracunan, yaitu hyperaemia ginjal dan pendarahan ginjal.
Selain itu dapat juga mengurangi atau menghentikan keluarnya urine serta kejang
kandung kemih (Heyne, 1987).
Manfaat
jengkol bagi kesehatan sudah tidak diragukan lagi, namun sayangnya tidak banyak
orang yang tahu. Berikut antara lain manfaat jengkol bagi kesehatan:
1.
Pembentukan Jaringan Tubuh
Kandungan
protein yang tinggi pada jengkol dapat membantu pembentukan jaringan dalam
tubuh. kandungan protein pada jengkol ternyata jauh lebih banyak bila
dibandingkan dengan kandungan protein pada kacang hijau dan kacang keledai.
2.
Mencegah Anemia
Jengkol
juga kaya akan zat besi di mana zat besi ini sangat berperan untuk mencegah dan
mengatasi kurangnya produksi sel-sel darah merah dalam tubuh. Anda pastinya
tahu bahwa bila tubuh kekurangan zat besi, produksi sel-sel darah merah akan
berkurang. Akibatnya suplai oksigen dan zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
seluruh sel dalam tubuh juga akan berkurang.
Efek
dari kurangnya suplai oksigen dan zat-zat makanan pada sel akan
menurunkan fungsi/ kinerja sel. Tak heran jika seseorang mengalami kekurangan
zat besi, ia akan terlihat lemas, mudah lelah, dan tidak bersemangat. Nah, bagi
anda para wanita, mengkonumsi jengkol saat sedang menstruasi sangat
dianjurkan agar tubuh anda tidak kekurangan zat besi akibat banyaknya darah
menstruasi yang keluar tubuh.
3. Mencegah
Tulang Keropos / Memperkuat tulang dan gigi
Selain
zat besi dan protein, kandungan zat lain yang ada di dalam jengkol adalah
kalsium dan fosfor. Dua zat ini adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh tulang.
Kalsium dan fosfor dapat mencegah tulang keropos (osteoporosis). Jadi, sering
mengkonsumsi jengkol dengan porsi yang cukup dapat membuat tulang pada tubuh
anda menjadi lebih kuat.
4.
Basmi Radikal Bebas
Jengkol
mengandung beberapa jenis vitamin seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2,
dan vitamin C. Vitamin A bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan dapat
meningkatkan ketajaman indera penglihatan. Vitamin A dan vitamin C juga
berperan sebagai zat antioksidan. Manfaat antioksidan dikenal ampuh menangkal
zat-zat radikal bebas penyebab penyakit kanker.
5.
Mengatasi penyakit jantung koroner
Jengkol
merupakan bahan makanan yang bersifat diuretic (pembuangan urine menjadi
lancar). Pembuangan urine yang lancar sangat baik untuk para penderita
penyakit jantung.
6.
Merampingkan perut
Jangan
salah ya, jengkol juga dapat membantu merampingkan perut yang buncit. Kandungan
seratnya yang tinggi dapat melancarkan BAB sehingga secara tidak langsung
membuat perut langsing. Salah satu penyebab buncitnya perut pada seseorang
adalah karena buang air besar yang tidak lancar dan tidak teratur.
7.
Mencegah diabetes
Hebatnya
lagi, jengkol dapat mencegah timbulnya penyakit diabetes. Bagi anda yang
memiliki keluhan tidak terkontrolnya gula darah, jengkol bisa menjadi solusi
terbaik anda. Manfaat jengkol ini dipercaya dapat mengontrol kadar
gula dalam darah. Dengan mengkonsumsi jengkol fruktosa yang terdapat pada
aliran darah dalam tubuh dapat terurai dengan baik. Dengan demikian di dalam
tubuh anda tidak akan terjadi penimbunan gula yang berlebih. Gula yang ada
dalam tubuh anda juga akan di alokasikan untuk melakukan metabolisme dan
kegiatan sehari-hari. Selain itu jengkol juga mengandung gula yang bisa di
manfaatkan tubuh untuk menambah tenaga. Kelebihan jengkol lainnya adalah gula
yang terkandung dalam jengkol mudah di rubah menjadi energi oleh tubuh.
8.
Mengatasi masalah penyempitan pembuluh darah
Penderita
penyakit jantung mengalami penyempitan pembuluh darah sehingga darah yang
mengalir menuju jantung menjadi tidak lancar. Kandungan mineral pada jengkol
ternyata dapat melebarkan pembuluh darah yang menyempit serta mencegah pembuluh
darah menyempit kembali. Nah, agar khasiat jengkol menjadi optimal, sebaiknya
anda tidak memasak jengkol terlalu matang (overcooked).
9.
Mengatasi sembelit pada ibu hamil
Ibu
hamil biasanya sering mengalami sembelit. Kandungan serat pada jengkol dapat
mengatasi masalah sembelit. Dengan kata lain, serat pada jengkol membantu
melancarkan pencernaan dan buang air besar. Namun tetap jangan terlalu banyak
mengkonsumsi jengkol ya. Konsumsilah jengkol sesuai dengan jumlah yang
dianjurkan.
10.
Pertumbuhan tulang dan gigi pada janin yang masih dalam kandungan
Jengkol
juga bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi pada janin yang masih dalam
kandungan. Pertumbuhan tulang dan gigi dapat berjalan optimal berkat kandungan
kalsium dan fosfor yang tinggi pada buah jengkol.
Pohon Jengkol |
11.
Jengkol dapat menstabilkan organ-organ penting dalam tubuh
Organ-organ
penting dalam tubuh akan berfungsi dengan baik dan stabil bila tubuh terpenuhi
kebutuhan asam folat dan vitamin B6. Berbeda situasinya jika tubuh kekurangan asam
folat dan vitamin B6. Tak heran jika ibu hamil juga disarankan untuk
mengkonsumsi makanan yang kaya akan asam folat demi perkembangan janinnya.
Salah satu contoh makanan yang kaya akan asam folat adalah jengkol. Namun
sekali perlu diingat bahwa konsumsilah jengkol secukupnya saja. Jangan terlalu
berlebihan karena konsumsi jengkol yang berlebihan akan kurang baik efeknya
untuk organ ginjal.
12.
Mencegah kecacatan pada bayi
sponsored
links
Kandungan
asam folat pada jengkol juga dapat mencegah kecacatan bawaan pada bayi.
13.
Mengontrol kadar gula darah
Manfaat
lainnya dari buah jengkol adalah dapat mengontrol kadar gula darah sehingga
sangat baik untuk dikonsumsi oleh anda para penderita diabetes. Jengkol
mengandung zat gula yang ‘bersahabat’ dengan para penderita diabetes. Zat gula
pada jengkol merupakan zat gula yang paling mudah diurai sehingga aman untuk
penderita diabetes.
Berbeda
dengan zat gula pada bahan makanan lainnya seperti makanan-makanan yang
mengandung karbohidrat. Zat gula yang mudah terurai pada jengkol ini kemudian
akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Alhasil, stamina tubuh pun akan
meningkat. Proses penguraian zat gula yang sempurna tidak akan menimbulkan
timbunan gula darah di dalam tubuh.
14.
Zat Antioksidan bermanfaat menjaga kesehatan jantung
Seperti
yang sudah disebutkan di atas, jengkol mengandung zat antioksidan yang sangat
baik untuk kesehatan tubuh. Demikian juga dengan kesehatan jantung. Toksin atau
racun dalam tubuh akan sulit masuk ke dalam tubuh, khususnya jantung, berkat perlindungan
yang diberikan oleh zat antioksidan ini. Segala sesuatu yang menghambat aliran
darah dalam pembuluh darah juga akan hilang oleh zat yang terkandung pada
jengkol. Aliran darah pun akan menjadi lebih lancar dan jantung pun akan
berfungsi dengan baik dan optimal.
Semur Jengkol |
Efek Negatif Jengkol
tapi
bagi anda penderita gangguan organ ginjal, sebaiknya tidak mengkonsumsi jengkol
karena akan semakin memperburuk kondisi organ ginjal anda. Mengkonsumsi jengkol
pun perlu dibatasi, yaitu hanya 3 hingga 10 gram saja per hari. Porsi ini
adalah takaran yang pas untuk anda yang ingin tetap sehat meski mengkonsumsi
jengkol setiap hari.
Risiko
terkena jengkolan (tidak bisa buang air kecil) ini tidak tergantung pada
banyaknya jengkol yang dikonsumsi, tetapi bergantung pada kerentanan tubuh
seseorang. Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit jengkol saja dapat
menyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang memengaruhi kerentanan seseorang
terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat faktor genetik dan
lingkungan.
1. Bau
Menusuk
Penyebab bau itu
sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam
amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (S). Ketika
terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino
itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh
sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S
yang terkenal sangat bau.
2. Asam
Jengkolat
Asam jengkolat
merupakan salah satu komponen yang terdapat pada biji jengkol. Strukturnya
mirip dengan asam amino (pembentuk protein), tetapi tidak dapat dicerna. Oleh
karena itu tidak dapat memberikan manfaat apa-apa pada tubuh. Bahkan pada
berbagai buku kimia pangan, asam jengkolat dianggap sebagai salah satu racun
yang dapat mengganggu tubuh manusia.
Kandungan asam
jengkolat pada biji jengkol bervariasi, tergantung pada varietas dan umur biji
jengkol. Jumlahnya antara 1 – 2 % dari berat biji jengkol. Tetapi yang jelas
asam jengkolat ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan. Penyebabnya adalah
terbentuknya kristal asam jengkolat yang akan dapat menyumbat saluran air seni.
Jika kristal yang terbentuk tersebut semakin banyak, maka kelama-lamaan dapat
menimbulkan gangguan pada saat mengeluarkan air seni. Bahkan jika terbentuknya
infeksi yang dapat menimbukan gangguan-gangguan lebih lanjut seperti gangguan
ginjal & prostat.
Asam jengkolat
mempunyai struktur molekul yang menyerupai asam amino sistein yang mengandung
unsur sulfur, sehingga ikut berpartisipasi dalam pembentukan bau. Molekul itu
terdapat dalam bentuk bebas dan sukar larut ke dalam air. Karena itu dalam
jumlah tertentu asam jengkolat dapat membentuk kristal.
Secara alami, tubuh
melakukan reaksi terhadap gangguan-gangguan yang muncul dari luar. Dalam hal
asam jengkolat, pH atau keasaman urin manusia berbeda-beda. Ada yang bersifat
asam, ada yang netral. Pada urin yang relatif netral, gangguan itu lebih kecil
resikonya. Sedangkan pada urin yang lebih asam, pembentukan kristal itu relatif
lebih cepat. Bahkan pada urin yang asam, ada kemungkinan terjadi pembentukan
kristal pada ginjal manusia. Pada kondisi demikian akibat-akibat yang akan
ditimbulkan lebih gawat lagi yaitu tidak bisa buang air kecil.
Sebagaimana sebuah
pepatah mengatakan, makanlah seperlunya karena yang berlebihan itu sangatlah
dilarang sangat cocok dengan konsumsi jengkol.
Selain banyak
manfaatnya kalau dimakan sesuai dengan kebutuhan akan berdampak buruk saat kita
mengkonsumsinya secara berlebihan terutama untuk kondisi tubuh yang rentan.
Demikian penjelasan
singkat tentang jengkol dan manfaatnya.
Kembali sehat
kembali ke alam.
Comments
Lgi bikin artikelnya, blum tak share...
TRIms dah mmpir