BARCELONA DI HAJAR REAL MADRID 1-3 PADA PIALA SUPER SPANYOL 2017

Paska kehilangan 1 sosok kunci yaitu Neymar Jr pada bursa transfer musim panas ini, mereka juga harus menelan pil pahit saat melakoni pertandingan kompetitif pertamanya di ajang Piala Super Spanyol Leg Pertama di Camp Nou markas mereka sendiri.

Melawan musuh abadi--Real Madrid-- di Piala Super Spanyol di Camp Nou pada Senin dini hari (14/8), Blaugrana kalah telak, 1-3. Itu merupakan pertandingan pertama Barcelona di ajang resmi setelah ditinggal Neymar ke Paris Saint-Germain. Padahal Neymar malah menjalani debutnya dengan apik--mencetak 1 gol dan 1 assist untuk mengantar PSG menang 3-0 atas Guingamp.

Dalam pertarungan el Clasico tadi, Madrid turun tidak dengan pemain kunci mereka--Cristiano Ronaldo--sejak menit awal. Trio Isco, Karim Benzema dan Gareth Bale, mengisi starting line-up penyerang Madrid.

Sedangkan posisi Neymar di Barca, diisi oleh Gerard Deulofeu, menemani Luis Suarez dan Lionel Messi. Meski banyak peluang yang terjadi di babak pertama, namun kedua tim belum bisa mencetak gol.

Di babak kedua, semua berubah drastis. Madrid mencetak skor duluan melalui gol bunuh diri Gerard Pique yang berusaha menyapu umpan silang Marcelo di menit 50. Sebagai catatan, Pique adalah pemain Barcelona pertama di abad ke-21 ini yang mencetak gol bunuh diri di partai El Clasico.

Kedudukan kembali imbang di menit 75. Barcelona mencetak skor lewat penalti Messi, setelah sebelumnya Suarez dijatuhkan Keylor Navas.

Kondisi itu tak bertahan lama. Ronaldo, yang masuk menggantikan Benzema, mencetak gol cantik di menit 80. Perayaan gol kapten timnas Portugal itu berbuah kartu kuning, karena ia melepas pakaian.

Dan, semenit kemudian, CR7 dikartu merah karena dianggap melakukan diving di kotak terlarang Barcelona. Wasit pun menghadiahi Ronaldo dengan kartu merah.

Unggul 1 pemain tak dapat dimanfaatkan Barcelona. Justru, mereka kembali kebobolan melalui Marcos Asensio di menit 90.

Hasil ini tentu menyakitkan Barcelona. Kehilangan sosok kunci yang justru bersinar di klub barunya, kalah telak di kandang sendiri dari rival abadi, dan belum adanya kejelasan dari pemain buruan mereka, adalah indikator betapa tak idealnya Barcelona di awal musim ini.

Berulang kali, Madrid menggempur Barca dari sisi yang dijaga Alex Vidal. Bukti paling nyata adalah, ke semua gol Madrid bermula dari sana, khususnya untuk gol Marcelo dan Ronaldo.  Hal yang sama juga berlaku bagi Andres Iniesta. Kapten Barcelona itu tampil tak cemerlang. Dia tak dapat mengembangkan permainan Barcelona dari lini tengah. "Ini seperti menonton Men In Black, dan satu alien sedang megenakan seragam Iniesta," tulis Squawka.

Tetapi, dalam pertandingan tersebut, tak afdol rasanya bila tidak melihat sosok Ronaldo. Bukan hanya soal gol atau kartu merah yang ia dapat. Tetapi lebih kepada perayaan golnya.

Dia melepas baju dan menunjukannya kepada penonton yang didominasi suporter Barcelona. Ini seperti ledekan Ronaldo kepada Messi, pun para fans Barcelona.

Sebab, Messi pernah melakukan hal serupa pada 23 April lalu, kala Barcelona menang 3-2 atas Madrid di Stadion Bernabeu, kandang Madrid. Ya, Ronaldo dan Messi sama saja, selalu menjadi sorotan utama di laga kedua tim.

Satu hal lain dapat dilihat dalam pertandingan tersebut. "Kedalaman skuat Zinedine Zidane terlihat sangat luar biasa, serta peningkatan kekuatan fisik yang luar biasa selama musim panas ini," tulis ESPN FC.

Memang, oada pertandingan kali ini, Zidane tak dapat menurunkan salah satu gelandang terbaiknya, Luca Modric--yang tampil brilian di ajang Piala Super Eropa saat melawan Manchester United.

Tetapi, pos yang ditinggalkan Modric itu bisa ditutupi dengan cukup apik oleh Mateo Kovacic. "Duet Casemiro-Kovacic bermain sangat baik."

Setelah pertandingan, pelatih Barcelona, Ernesto Velvarde, menegaskan bahwa timnya membutuhkan pemain baru. Tetapi, pembelian baru tersebut, ucapnya, bukan karena hasil di Camp Nou.