ALASAN SEBENARNYA JOKOWI BERLAKUKAN BBM 1 HARGA DI PAPUA DAN PEMBANGUNAN PEEBATASAN NEGARA
JAKARTA - Selama bertahun-tahun, warga di tanah Papua harus membeli bahan bakar minyak (BBM) dengan harga sangat mahal. Mereka harus membeli bahan bakar dengan harga berpuluh-puluh kali lipat dari harga di Pulau Jawa atau Sumatera.
"Hal ini tidak boleh terjadi di Negeri Pancasila," kata Jokowi dalam Pidato Presiden Republik Indonesia saat Sidang Tahunan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Tahun 2017 di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Untuk itu, pemerintah menerapkan kebijakan BBM satu harga, sehingga warga Indonesia di Papua bisa menikmati harga yang sama seperti di Jawa dan daerah lain di Indonesia.
"Kita ingin rakyat di perbatasan menjadi bangga menjadi bagian dari warga negara Republik Indonesia," kata dia.
Jokowi ingin rakyat-rakyat di perbatasan merasakan kehadiran negara melalui pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) di Motaain dan Motamasin, NTT; Skouw, Papua; Entikong, Kalimantan Barat; Aruk, Kalimantan Barat; dan Nanga Badau, Kalimantan Barat.
PLBN adalah beranda terdepan Indonesia yang diharapkan memunculkan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru sehingga pembangunan menjadi lebih merata di seluruh pelosok negeri.
Untuk mempercepat pemerataan pembangunan di daerah dan desa, pemerintah meningkatkan anggaran transfer ke daerah dan dana desa. Melalui program Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, pemerintah meningkatkan akses rakyat untuk mendapatkan
pelayanan infrastruktur dasar seperti jaringan air minum sampai ke rumah-rumah warga.
"Pemerintah juga mendorong pergerakan ekonomi daerah dengan peningkatan persentase kemantapan jalan provinsi, jalan kabupaten/kota, dan mendukung irigasi pertanian," kata dia.
Comments